Pernah tak antara kita terkena???
Maksud saya di sini, orang mereka-reka cerita pasal kita??
Contohnya, kalau kita baik dengan A, Si B pulak bawak mulut cerita kat Si C, kata kita bergaduh dengan A...
dah Si C pulak tanya si A, betul ke kita gaduh dengan Si A....
dan dalam masa yang sama Si B bawak lagi mulut kat Si D, kata benda yang sama... Pernah tak alami situasi ni....
Atau, situasi ni... kita berdiam diri, tapi dikatakan kita ni menyakitkan hati dia.???
Pelik-pelik kan orang zaman sekarang ni...Tapi inilah realiti hidup...inilah yang sering berlaku...
Tak kira la, si pembawa mulut tu, orang yang baik, lemah lembut, sopan santun, menjaga solat, tak pun yang dah memang jenis tinggal solat, mulut macam longkang.
Tak kira la macam mana pun, asal dah namanya suka jaga tepi kain orang atau jenis suka bawak cerita, apa pun boleh jadi bahan. Peliknya, macam tak ada isu lain kan orang2 macam ni...
Cerita dengan jiran tetangga la, cerita dengan suami sendiri pun jadi juga.... Asalkan, boleh cerita dengan sesiapa saja, dah jadi kepuasan bagi diri orang macam ni.
Jap jap...kenapa saya bawak cerita ni???Huhuhu, sebenarnya, saya ada baca 1 kisah. Ni nak kongsi bersama la.
Pasal menutup aib orang... Tak kira la, kisah yang dibawa tu benar, apatah lagi tak benar kan..Tu dah nama fitnah pulak kan...Tapi jaga aib orang... Nak lagi kalau cerita pada orang yang kenal orang yang diceritakan tu, lagi la..jatuh tau aib orang yang diceritakan tu..
Sebab tu la, DIAM TU LEBIH BAIK DARI BERKATA-KATA.. Kot ye pun nak bercerita, cerita la hal-hal yang lebih bawa manfaat... Jom...kita baca kisah yang saya dapat ni... Dalam bahasa Indonesia...tapi boleh la faham kan...
****************************************************
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujuraat:12)
Ketika Nabi Nuh naik kapal, maka dinaikanlah berbagai hewan ternak dan binatang lainnya, termasuk anjing dan kucing secara berpasang-pasangan. Binatang itu dilarang melakukan perkawinan selama berada dalam kapal karena dikhawatirkan muatan kapal bertambah berat dan meyempit.
Alkisah, anjing tidak sabar hingga terjadilah perkawinan. Sialnya pelanggaran itu ternyata diketahui oleh kucing. Sang kucing pun mengadu kepada Nabi Nuh. Lalu anjing pun dipanggil oleh Nabi Nuh, dan otomatis ia mendapat celaan, namun anjing itu tidak mengakui perbuatannya.
Pada hari yang lain, anjing itu pun melakukan palanggaarana lagi, dan kucing pun mengadu lagi kepada Nabi Nuh. Lalu anjing itu dipanggil kembali dan dicela lagi oleh Nabi Musa, namun kali ini pula anjing tetap tidak mengakui perbuatannya. Karena kucing merasa jengkel, maka kucing berkata: “Ya Nabi Nuh, aku menyaksikannya sendiri, anjing itu telah melakukan pelanggaran, dan kalau saja engkau berdoa kepada Allah, pastilah nyata tanda-tandanya, dan engkau dapat melihatnya sendiri”.
Maka berdoalah Nabi Nuh, kemudian pada hari yang lain, anjing itu melakukan perkawinan lagi dan kali ini ternyata alat vitalnya menjadi lengket dan sulit dipisah. Pada kesempatan ini segeralah kucing mengadu kepada Nabi Nuh, hingga nyatalah bukti yang dilihat sendiri oleh Nabi Nuh.
Akibatnya anjing merasa malu, dan ia pun berdoa: “Ya Tuhan, bukakanlah cela kucing dihadapan makhluk-makhluk lain, di saat kawin, sebagaimana dia telah membuka cela kami”. Maka dikabulkanlah doa itu oleh Allah, hingga ketika mereka melakukan perkawinan, kucing-kucing itu berteriak-teriak demikianlah akibat membongkar rahasia dan aib anjing.
Kisah yang menarik. Kita sering lupa, selalu sibuk mencari kekurangan orang lain, sementara kekurangan diri sendiri terlupakan. Seakan-akan kita telah bersih dari segala cela dan dosa. Merasa diri lebih baik dari orang lain. Hal ini terbalik. Seharusnya kita sibuk mencari kelemahan diri sendiri, introspeksi diri, menghisab diri sebelum nanti Allah menghisab diri kita. Coba kita renungkan peringatan Rasulullah SAW.
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi)
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim)
Wallahu’alam Bishshowab.
Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com
Semoga kita semua menjaga aib orang lain... Takut juga kalau asyik mengata orang je, patah balik kan diri sendiri...
sarang heyo (^_^)
Ketika Nabi Nuh naik kapal, maka dinaikanlah berbagai hewan ternak dan binatang lainnya, termasuk anjing dan kucing secara berpasang-pasangan. Binatang itu dilarang melakukan perkawinan selama berada dalam kapal karena dikhawatirkan muatan kapal bertambah berat dan meyempit.
Alkisah, anjing tidak sabar hingga terjadilah perkawinan. Sialnya pelanggaran itu ternyata diketahui oleh kucing. Sang kucing pun mengadu kepada Nabi Nuh. Lalu anjing pun dipanggil oleh Nabi Nuh, dan otomatis ia mendapat celaan, namun anjing itu tidak mengakui perbuatannya.
Pada hari yang lain, anjing itu pun melakukan palanggaarana lagi, dan kucing pun mengadu lagi kepada Nabi Nuh. Lalu anjing itu dipanggil kembali dan dicela lagi oleh Nabi Musa, namun kali ini pula anjing tetap tidak mengakui perbuatannya. Karena kucing merasa jengkel, maka kucing berkata: “Ya Nabi Nuh, aku menyaksikannya sendiri, anjing itu telah melakukan pelanggaran, dan kalau saja engkau berdoa kepada Allah, pastilah nyata tanda-tandanya, dan engkau dapat melihatnya sendiri”.
Maka berdoalah Nabi Nuh, kemudian pada hari yang lain, anjing itu melakukan perkawinan lagi dan kali ini ternyata alat vitalnya menjadi lengket dan sulit dipisah. Pada kesempatan ini segeralah kucing mengadu kepada Nabi Nuh, hingga nyatalah bukti yang dilihat sendiri oleh Nabi Nuh.
Akibatnya anjing merasa malu, dan ia pun berdoa: “Ya Tuhan, bukakanlah cela kucing dihadapan makhluk-makhluk lain, di saat kawin, sebagaimana dia telah membuka cela kami”. Maka dikabulkanlah doa itu oleh Allah, hingga ketika mereka melakukan perkawinan, kucing-kucing itu berteriak-teriak demikianlah akibat membongkar rahasia dan aib anjing.
Kisah yang menarik. Kita sering lupa, selalu sibuk mencari kekurangan orang lain, sementara kekurangan diri sendiri terlupakan. Seakan-akan kita telah bersih dari segala cela dan dosa. Merasa diri lebih baik dari orang lain. Hal ini terbalik. Seharusnya kita sibuk mencari kelemahan diri sendiri, introspeksi diri, menghisab diri sebelum nanti Allah menghisab diri kita. Coba kita renungkan peringatan Rasulullah SAW.
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi)
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim)
Wallahu’alam Bishshowab.
Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com
Semoga kita semua menjaga aib orang lain... Takut juga kalau asyik mengata orang je, patah balik kan diri sendiri...
sarang heyo (^_^)
No comments:
Post a Comment